{"id":1206,"date":"2017-08-15T03:18:09","date_gmt":"2017-08-15T03:18:09","guid":{"rendered":"http:\/\/wordpresshostingindonesia.com\/?p=1206"},"modified":"2017-08-15T03:18:09","modified_gmt":"2017-08-15T03:18:09","slug":"beberapa-kode-konfigurasi-untuk-file-wp-config","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/wordpresshostingindonesia.com\/2017\/08\/15\/beberapa-kode-konfigurasi-untuk-file-wp-config\/","title":{"rendered":"Beberapa Kode Konfigurasi Untuk File Wp-config"},"content":{"rendered":"

\"Beberapa<\/a><\/p>\n

File wp-config (wp-config) merupakan file di mana data hosting (seperti database name, database host, dan lainnya) di simpat ketika kita meng-install website WordPress self-hosted. Kita dapat menambahkan konfigurasi lain ke file ini, yang dengannya dapat mengaktifkan atau menonaktifkan fitur seperti debugging, cache, SSL login, update otomatis dan lainnya.<\/p>\n

Pada tulisan kali ini saya akan membahas mengenai beberapa kode konfigurasi yang bisa ditambahkan ke dalam file wp-config. Kode-kode baru di bawah ini harus di tambahkan di bawah tag<?php dan code comment, dan di atas settings MySQL.<\/p>\n

1. Mengganti Database Table Prefix<\/h3>\n

Kode ini sudah ada di file wp-config, jadi kita hanya perlu untuk mengganti value dari $table_prefix dengan variabel yang lebih aman. Misalnya:<\/p>\n

$table_prefix = 'z90JkT_';<\/pre>\n
Atau ganti prefix sesuai yang dengan kamu inginkan.<\/p>\n
2. Mengganti URL WordPress<\/h3>\n
Kita bisa menganti URL WordPress dan Home dari halaman dashboard, dari menu Settings-> General. Namun, kita juga bisa mengkonfigurasi URL dari file wpconfig. Mengganti WP_SITEURL dan WP_HOME pada file wpconfig dapat memberikan dua keuntungan:<\/p>\n
    \n
  1. Dapat menjadi penyelamat ketika kamu tidak bisa mengakses admin area.<\/li>\n
  2. Dapat mengurangi jumlah panggilan ke database ketika website kamu di-load.<\/li>\n<\/ol>\n
    define('WP_SITEURL', 'http:\/\/www.yourwebsite.com');\r\n \r\ndefine('WP_HOME', 'http:\/\/www.yourwebsite.com\/wordpress');<\/pre>\n
    3. Membersihkan Sampah Setelah Beberapa Waktu<\/h3>\n
    Kamu dapat membuat WordPress untuk secara otomatis membersihkan file sampah setelah beberapa hari. Value 0 adalah yang terendah, yang berarti kamu menonaktifkannya. Valuenya itu sama dengan jumlah hari.<\/p>\n
    define( 'EMPTY_TRASH_DAYS', 7 );<\/pre>\n
    Ganti angka 7 sesuai dengan hari yang kamu inginkan.<\/p>\n
    4. Mengaktifkan WordPress Cache<\/h3>\n
    Kamu bisa menonaktifkan fitur caching bawaan WordPress dengan menambahkan kode di bawah ini.<\/p>\n
    define( 'WP_CACHE', true );<\/pre>\n
    5. Mengaktifkan Database Optimization<\/h3>\n
    WordPress memiliki fitur database optimization, yang bisa kita aktifkan melalui file wp-config. Untuk mengaktifkan fitur ini hanya dalam beberapa waktu ketika ingin menjalankan tool optimization, setelahnya jangan lupa untuk menonaktifkannya.<\/p>\n
    define( 'WP_ALLOW_REPAIR', true );<\/pre>\n
    Untuk menonaktifkannya tinggal ganti true menjadi false.<\/p>\n
    6. Menaikan PHP Memory Limit<\/h3>\n
    Terkadang kita ingin menaikan PHP memory limit dari yang disediakan oleh penyedia hosting, terutama jika kamu mendapati pesan \u201cAllowed memory size of xxxxxx bytes exhausted.\u201d Kamu bisa menggunakan WP_MEMORY_LIMIT untuk website dan WP_MAX_MEMORY_LIMIT untuk admin area.<\/p>\n
    Namun tidak semua penyedia hosting mengijinkan untuk menaikan memory limit, pada kasus ini kamu bisa langsung menanyakan kepada mereka.<\/p>\n
    define( 'WP_MEMORY_LIMIT', '96M' );\r\n\r\ndefine( 'WP_MAX_MEMORY_LIMIT', '128M' );<\/pre>\n
    7. Gunakan SSL Login<\/h3>\n
    Untuk meningkatkan keamanan website, kamu bisa memaksa pengguna untuk login melalui SSL setiap waktu. FORCE_SSL_ADMIN dapat memaksa SSL untuk user login dan juga admin session.<\/p>\n
    define( 'FORCE_SSL_ADMIN', true );<\/pre>\n
    8. Menghapus File Gambar<\/h3>\n
    Ketika kamu mengedit gambar, WordPress menyimpannya dalam resolusi yang berbeda, sehingga akan menyimpan banyak gambar. Solusinya kamu bisa mengaktifkan overwrite, dimana setiap kali mengedit gambar hanya gambar yang terakhir yang disimpan pada folder wp-content.<\/p>\n
    define( 'IMAGE_EDIT_OVERWRITE', true );<\/pre>\n
    9. Menonaktifkan Unfiltered HTML<\/h3>\n
    Pengguna seperti subsriber, contributor, dan author tidak dapat mempublish unfiltered HTML di WordPress, namun editor dan administrator dapat melakukannya. Dengan menambahkan kode di bawah editor dan administrator tidak dapat mempublish unfiltered HTML.<\/p>\n
    define( 'DISALLOW_UNFILTERED_HTML', true );<\/pre>\n
    10. Menonaktifkan Plugin dan Theme Edit<\/h3>\n
    Administrator dapat mengedit file plugin dan theme melalui admin area WordPress. Agar website kamu lebih aman kamu bisa menonaktifkan fitur ini. Jadi ketika website kamu di-hacked, hacker tidak bisa mengakses ke file plugin dan theme.<\/p>\n
    define( 'DISALLOW_FILE_EDIT', true );<\/pre>\n
     <\/p>\n
    Bagi kamu yang sedang mencari hosting, Jakartawebhosting.com menyediakan\u00a0WordPress Hosting<\/a>, dengan kecepatan dan stabilitas pusat data dan server yang baik, up time server 99,9%, team support yang siap membantu 24 jam dan biaya langganan yang menarik.<\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"
    File wp-config (wp-config) merupakan file di mana data hosting (seperti database name, database host, dan lainnya) di simpat ketika kita meng-install website WordPress self-hosted. Kita dapat menambahkan konfigurasi lain ke file ini, yang dengannya dapat mengaktifkan atau menonaktifkan fitur seperti debugging, cache, SSL login, update otomatis dan lainnya.<\/p>\n","protected":false},"author":2,"featured_media":1207,"comment_status":"closed","ping_status":"closed","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"footnotes":""},"categories":[1],"tags":[191],"class_list":["post-1206","post","type-post","status-publish","format-standard","has-post-thumbnail","hentry","category-wordpress-tips","tag-wp-config"],"_links":{"self":[{"href":"https:\/\/wordpresshostingindonesia.com\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/1206"}],"collection":[{"href":"https:\/\/wordpresshostingindonesia.com\/wp-json\/wp\/v2\/posts"}],"about":[{"href":"https:\/\/wordpresshostingindonesia.com\/wp-json\/wp\/v2\/types\/post"}],"author":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/wordpresshostingindonesia.com\/wp-json\/wp\/v2\/users\/2"}],"replies":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/wordpresshostingindonesia.com\/wp-json\/wp\/v2\/comments?post=1206"}],"version-history":[{"count":1,"href":"https:\/\/wordpresshostingindonesia.com\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/1206\/revisions"}],"predecessor-version":[{"id":1208,"href":"https:\/\/wordpresshostingindonesia.com\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/1206\/revisions\/1208"}],"wp:featuredmedia":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/wordpresshostingindonesia.com\/wp-json\/wp\/v2\/media\/1207"}],"wp:attachment":[{"href":"https:\/\/wordpresshostingindonesia.com\/wp-json\/wp\/v2\/media?parent=1206"}],"wp:term":[{"taxonomy":"category","embeddable":true,"href":"https:\/\/wordpresshostingindonesia.com\/wp-json\/wp\/v2\/categories?post=1206"},{"taxonomy":"post_tag","embeddable":true,"href":"https:\/\/wordpresshostingindonesia.com\/wp-json\/wp\/v2\/tags?post=1206"}],"curies":[{"name":"wp","href":"https:\/\/api.w.org\/{rel}","templated":true}]}}