{"id":603,"date":"2016-09-26T02:40:48","date_gmt":"2016-09-26T02:40:48","guid":{"rendered":"http:\/\/wordpresshostingindonesia.com\/?p=603"},"modified":"2016-09-26T03:07:53","modified_gmt":"2016-09-26T03:07:53","slug":"7-cara-mempercepat-kinerja-wordpress","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/wordpresshostingindonesia.com\/2016\/09\/26\/7-cara-mempercepat-kinerja-wordpress\/","title":{"rendered":"7 Cara Mempercepat Kinerja WordPress"},"content":{"rendered":"

\"7<\/a><\/p>\n

Kinerja dari website menjadi hal yang sangat penting untuk kesuksesan website yang kamu buat. Sudah banyak studi yang mengungkap bahwa jika website kamu tidak terbuka dalam waktu 3 detik, maka pengunjung akan langsung menutup website kamu.<\/p>\n

Hal ini juga berlaku pada situs eCommerce, jika websitenya memiliki kinerja yang lambat resikonya adalah bisa kehilangan penjualan. Menurut studi dari Kissmetrics, jika website terlambat terbuka 1 detik, maka akan kehilangan conversion rate hingga 7%, kehilangan page view hingga 11%, dan mengurangi kepuasan pelanggan hingga 16%.<\/p>\n

Tentunya kamu tidak ingin hal ini terjadi pada website, dan kamu harus memaksimalkan potensi yang dimilikinya. Website dibangun menggunakan CMS, jika kamu mempunyai website yang dibangun dengan menggunakan CMS WordPress.org, berikut ini adalah cara untuk mempercepat kinerja WordPress.<\/p>\n

1. Analisa kinerja website WordPress<\/h3>\n

Sebelum menerapkan berbagai cara untuk membantu mempercepat kinerja WordPress, kamu harus melakukan scan website WordPress kamu terlebih dahulu. Melakukan analisa kinerja dan mengecek apa yang menyebabkan kinerjanya turun.<\/p>\n

Jika kamu telah mengidentifikasi isu tersebut, cara selanjutnya adalah mulai memperbaikinya untuk mempercepat kiner WordPress. Ada banyak plugin untuk membantu menganalisa kinerja website WordPress, salah satunya adalah P3 (Plugin Performance Profiler).<\/p>\n

Setelah memasang plugin P3, klik tab P3 Plugin Profile, di menu Tools klik tombol Star Scan-> Auto Scan. Hasil dari analisa ini akan langsung dikirimkan via email, jadi kamu bisa mengirim laporan hasilnya ke tim support atau programmer yang membuat website kamu, jadi jika kamu tidak mengerti hasilnya kamu bisa meminta tolong kepada mereka untuk memperbaikinya. Atau kamu juga bisa mengunjungi halaman FAQ atau help section.<\/p>\n

2. Mempercepat kinerja WordPress melalui pengoptimal gambar<\/h3>\n

Seperti yang kita tahu bahwa satu website memiliki banyak sekali gambar, dimana semakin besar ukuran gambar maka yang akan didownload oleh pengunjung juga semakin besar, hal inilah yang dapat membuat semakin lama website kamu untuk terbuka.<\/p>\n

Jadi untuk mempercepat kinerja WordPress, kamu harus mengoptimalkan gambar yang sudah ada di website atau gambar yang baru akan kamu upload. Untuk caranya kamu bisa melihatnya di artikel ini<\/a>.<\/p>\n

3. Gunakan Content Delivery Network (CDN)<\/h3>\n

CDN merupakan jaringan dari banyak server yang didistribusikan di\u00a0beberapa lokasi di dunia. Cara kerjanya adalah dengan membuat cache dari konten dan files yang ada di website kamu, dan menghadirkannya kepada pengunjung berdasarkan lokasi geografis yang paling dekat dengan salah satu server, sehingga akan mempercepat kinerja website dan juga menaikan pengalaman pengunjung.<\/p>\n

4. Menggunakan plugin cache<\/h3>\n

Ada banyak plugin cache untuk WordPress, dimana cara kerjanya adalah dengan membuat cache dari file statis di website kamu. Setalah memiliki cache, webserver akan menampilkan file tersebut ketimbang memproses script PHP WordPress dinamis yang lebih berat.<\/p>\n

5. Membagi artikel yang panjang menjadi beberapa halaman<\/h3>\n

Pastinya kamu sudah pernah melihat banyak situs yang memilih untuk menerbitkan artikel yang panjang ke dalam beberapa halaman, biasanya adalah situs berita. Cara ini dapat membantu mempercepat waktu loading, karena hanya me-load konten yang lebih sedikit. Dan cara ini juga dapat menaikan Page View website kamu.<\/p>\n

Cara menggunakannya, dari menu editor di tampilan CMS WordPress, kamu tinggal menambahkan tag “<!–nextpage–>” di dalam artikel yang kamu buat.<\/p>\n

6. Membagi comment ke dalam beberapa halaman<\/h3>\n

Mempunyai website atau blog yang sangat ramai biasanya memiliki comment yang banyak pula. Banyak blogger yang akhirnya menon-aktifkan comment, karena jika terlalu banyak comment akan menyebabkan elemen yang di download semakin banyak dan akan memperlambat website.<\/p>\n

Namun comment menjadi hal yang penting, apalagi jika kamu ingin membangun komunikasi dua arah dengan pengunjung website kamu. Ada yang mudah agar kamu bisa tetap menampilkan comment tanpa perlu khawatir penurunan kinerja, caranya adalah dengan membagi comment ke dalam beberapa halaman.<\/p>\n

Masuk ke menu Settings-> Discussion dan centang kotak “Break comments into pages,” atur maksimal komentar yang bisa ditampilkan pada satu halaman.<\/p>\n

7. Disable Hotlinking<\/h3>\n

Hotlinking merupakan proses untuk mencuri bandwidth kamu. Sebagai contoh, ada seseorang yang membuat konten terinspirasi konten yang kamu buat dan meminjam gambar dari website kamu. Dia tidak mengupload gambar tersebut kamu di websitenya, tetapi hanya meminjam URL gambar tersebut. Hasilnya dia mencuri bandwidth kamu, tetapi kamu tidak mendapatkan visit sama sekali.<\/p>\n

Kamu bisa mengindari hotlinking dengan menambahkan kode dibawah ke file .htcaccess.<\/p>\n

RewriteEngine on<\/code><\/p>\n

RewriteCond %{HTTP_REFERER} !^$<\/code><\/p>\n

RewriteCond %{HTTP_REFERER} !^http(s)?:\/\/(www\\.)?your-domain-name [NC]<\/code><\/p>\n

RewriteRule \\.(jpg|jpeg|png|gif)$ - [NC,F,L]<\/code><\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"

Kinerja dari website menjadi hal yang sangat penting untuk kesuksesan website yang kamu buat. Sudah banyak studi yang mengungkap bahwa jika website kamu tidak terbuka dalam waktu 3 detik, maka pengunjung akan langsung menutup website kamu. Hal ini juga berlaku pada situs eCommerce, jika websitenya memiliki kinerja yang lambat resikonya adalah bisa kehilangan penjualan. Menurut […]<\/p>\n","protected":false},"author":2,"featured_media":604,"comment_status":"closed","ping_status":"closed","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"footnotes":""},"categories":[51,1],"tags":[32,89,45,87,28],"class_list":["post-603","post","type-post","status-publish","format-standard","has-post-thumbnail","hentry","category-cms","category-wordpress-tips","tag-blog","tag-cms","tag-seo","tag-tips","tag-wordpress"],"_links":{"self":[{"href":"https:\/\/wordpresshostingindonesia.com\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/603"}],"collection":[{"href":"https:\/\/wordpresshostingindonesia.com\/wp-json\/wp\/v2\/posts"}],"about":[{"href":"https:\/\/wordpresshostingindonesia.com\/wp-json\/wp\/v2\/types\/post"}],"author":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/wordpresshostingindonesia.com\/wp-json\/wp\/v2\/users\/2"}],"replies":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/wordpresshostingindonesia.com\/wp-json\/wp\/v2\/comments?post=603"}],"version-history":[{"count":6,"href":"https:\/\/wordpresshostingindonesia.com\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/603\/revisions"}],"predecessor-version":[{"id":611,"href":"https:\/\/wordpresshostingindonesia.com\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/603\/revisions\/611"}],"wp:featuredmedia":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/wordpresshostingindonesia.com\/wp-json\/wp\/v2\/media\/604"}],"wp:attachment":[{"href":"https:\/\/wordpresshostingindonesia.com\/wp-json\/wp\/v2\/media?parent=603"}],"wp:term":[{"taxonomy":"category","embeddable":true,"href":"https:\/\/wordpresshostingindonesia.com\/wp-json\/wp\/v2\/categories?post=603"},{"taxonomy":"post_tag","embeddable":true,"href":"https:\/\/wordpresshostingindonesia.com\/wp-json\/wp\/v2\/tags?post=603"}],"curies":[{"name":"wp","href":"https:\/\/api.w.org\/{rel}","templated":true}]}}