Mengenal Plugin WP Socializer
Mengenal Plugin WP Socializer
Pada kesempatan kali ini, kami akan membahas mengenai WP socializer. Memang tak bisa dipungkiri bahwa kehidupan kita hampir tidak bisa lepas dari sosial media, entah itu Path, Instagram, Twitter, Google+ dan lain sebagainya. Apabila Anda memiliki sebuah website, Anda bisa memanfaatkan sosial media sebagai salah satu sumber traffic.
Berdasarkan hasil riset beberapa ahli SEO, saat ini Google telah mempertimbangkan social signal sebagai salah satu faktor untuk meningkatkan ranking dari sebuah website. Jika Anda belum tahu, social signal merupakan jumlah orang yang menyukai sebuah halaman website, di mana hal tersebut bisa dihitung dari berapa banyak orang yang like, tweet, atau +1 suatu halaman website.
Jadi, semakin banyak jumlah social signal yang dikumpulkan dari sebuah halaman website, maka ranking Google website tersebut akan ikut terdongkrak naik. Oleh karena itu, Anda perlu menyediakan tombol social signal pada website Anda agar orang-orang yang menyukai website Anda bisa langsung meng-klik tombol like, tweet, atau +1. Untuk itu, Anda perlu bantuan sebuah social media plugin bernama WP socializer.
WP socializer merupakan sebuah plugin untuk memasukkan semua jenis tombol social signal dan bookmarking. Dengan bantuan plugin ini, Anda bisa memasukkan tombol social signal pada halaman website Anda. Berikut adalah cara meng-install WP socializer pada WordPress.
1. Pertama-tama, pilihlah menu Plugins – Add New pada halaman Dashboard WordPress Anda.
2. Langkah kedua, ketik WP socializer pada kolom pencarian plugin yang ada di pojok kanan atas.
3. Selanjutnya, setelah muncul hasil pencarian, klik tombol Install Now pada plugin WP socializer by Aakash Chakravarthy.
4. Setelah langkah-langkah tersebut selesai, tekanlah link Activate Plugin untuk mengaktifkannya.
Dalam WP socializer, terdapat dua tipe tombol yaitu:
1. Template Button. Template Button merupakan tombol yang terletak di bagian atas atau bawah dari sebuah Page maupun Post.
2. Floating Bar. Floating Bar merupakan tombol yang terletak di samping dan bersifat mengambang, di mana posisinya bisa naik turun mengikuti gerakan scroll.
Kami akan membahas kedua tombol ini pada artikel selanjutnya. Demikianlah pembahasan singkat mengenai plugin wordpress WP socializer. Semoga bermanfaat.
Mengenal WordPress.com dan WordPress.org
Mengenal WordPress.com dan WordPress.org
Pada artikel sebelumnya, kami telah membahas mengenai sejarah WordPress di mana pada perkembangannya, WordPress terbagi menjadi dua yaitu WordPress.com dan WordPress.org. Lalu, apa yang membedakan kedua WordPress tersebut? Kami akan membahasnya pada artikel kali ini.
Berikut adalah perbedaan WordPress.com dan WordPress.org. WordPress.com adalah layanan blogging gratis yang menggunakan WordPress sebagai aplikasinya. Seperti yang kita ketahui, bahwa gratis tidak selalu memberikan layanan terbaik, selalu ada fitur yang hilang dan hanya tersedia pada versi berbayar.
Namun jangan khawatir karena pada WordPress.com, Anda bisa melakukan upgrade baik itu upgrade domain atau upgrade tema premium, penambahan space, dan lain-lain. Pada WordPress.com, Anda juga bisa menggunakan tema yang Anda buat sendiri.
Sedangkan WordPress.org adalah wilayah pengembang (developer). Di alamat ini, seseorang dapat mengunduh aplikasi beserta seluruh berkas CMS WordPress. CMS ini juga dapat diubah ulang selama seseorang menguasai PHP, CSS, dan skrip lain yang menyertainya. Cara ini sering juga disebut self hosted WordPress atau WordPress yang menggunakan hosting sendiri.
Mana yang lebih cocok?
Jika Anda masih bingung untuk memilih antara WordPress.com dan WordPress.org, Anda harus menyesuaikannya dengan kebutuhan. Jika Anda hanya ingin membuat Blog pribadi dan tidak mempermasalahkan alamat web, WordPress.com bisa Anda gunakan. Namun jika Anda ingin mendesain sendiri dan mengeluarkan biaya bukan masalah bagi Anda, maka self hosted WordPress atau WordPress.org lah yang paling cocok.
Demikianlah sedikit ulasan mengenai WordPress.com dan WordPress.org. Anda dapat melihat perbedaan antara WordPress.com dan WordPress.org secara mendalam pada situs berikut http://en.support.wordpress.com/com-vs-org/
Sejarah WordPress dan Perkembangannya
Sejarah WordPress dan Perkembangannya
Pada kesempatan kali ini, kami akan mengulas tentang sejarah WordPress dan perkembangannya. Sejarah WordPress dimulai saat Matt Mullenweg (pengguna aktif b2) mengetahui bahwa proses pengembangan b2 dihentikan oleh pemrogramnya (programmer) yang bernama Michel Valdrighi. Kemudian, Matt Mullenweg mengambil alih dan melanjutkan pengembangan b2.
Lalu pada tahun 2003, WordPress muncul berkat kerja keras Matt Mullenweg dan Mike Little. Sejak awal kemunculannya, WordPress langsung melejit. Yang membuat WordPress makin terkenal adalah selain karena banyaknya fitur dan tampilan yang menarik,WordPress juga mendapat dukungan dari berbagai komunitas.
WordPress.com dan WordPress.org
Tak berhenti sampai disitu, sejarah WordPress semakin berkembang dan WordPress menyediakan dua alamat berbeda, yaitu WordPress.com dan WordPress.org.
WordPress.com merupakan situs layanan Blog yang menggunakan mesin WordPress. Dengan mendaftar pada situs WordPress.com, pengguna tidak perlu melakukan instalasi atau konfigurasi yang cukup sulit. Sayangnya, pengguna WordPress.com tidak dapat mengubah template standar yang sudah disediakan.
Sedangkan WordPress.org merupakan wilayah pengembang (developer). Di alamat ini, seseorang dapat mengunduh aplikasi beserta seluruh berkas CMS WordPress. CMS ini juga dapat diubah ulang selama seseorang menguasai PHP, CSS, dan skrip lain yang menyertainya.
Berikut ringkasan perbedaan dalam penggunaan WordPress.com dan WordPress.org:
• WordPress.com untuk pengguna yang ingin membuat blog sendiri secara cepat dan punya alamat website.
• WordPress.org untuk pengguna yang ingin memodifikasi WordPress menurut kebutuhan sendiri atau ingin membuat blog menggunakan alamat dan server sendiri.
Keunggulan dan Fitur WordPress
WordPress memiliki banyak keunggulan dan fitur untuk dunia Blog, antara lain:
• Gratis. Untuk mendapatkan perangkat lunak WordPress hanya perlu mengunduh dari situsnya tanpa dipungut biaya, bahkan untuk Blog komersial sekalipun.
• Pengoperasiannya mudah.
• Satu Blog WordPress dapat digunakan untuk banyak pengguna (multi user).
• Tersedia banyak plugin yang selalu berkembang. Misalnya plugin anti-spam, plugin web counter, atau album foto.
• Kemampuan untuk dapat memunculkan XML, XHTML, dan CSS standar.
Masa depan
Sejarah WordPress tak berhenti sampai disitu. Setelah merilis WordPress 3.0, Matt Mullenweg memperbarui Blog WordPress untuk memberitahu komunitas bahwa timnya akan menghentikan siklus rilis dari perangkat lunak WordPress untuk fokus pada perluasan dan peningkatan komunitas WordPress. WordPress 3.1 selanjutnya dirilis pada Februari 2011 dengan versi 3.2 yang dirilis 4 Juli 2011.
Demikianlah sejarah WordPress dan perkembangannya. Di Indonesia sendiri, WordPress berbasis bahasa Indonesia sangat digemari. Hingga Mei 2013, sebanyak 3,5 persen konten yang ada di WordPress ditulis dalam bahasa Indonesia.